1.000 Orang di Libya Tewas
London - Korban tewas akibat perang saudara di Libya kini ditaksir mencapai seribu orang. Hal tersebut diungkapkan dalam laporan HAM yang dirilis Kemlu Inggris.
"Meskipun belum ada data korban tewas secara resmi, beberapa sumber melaporkan bahwa sekitar 1.000 orang telah tewas. Serta banyak lagi korban terluka dalam kekerasan baru-baru ini," tulis Kemlu Inggris seperti dikutip Reuters, Jumat (1/4/2011).
Laporan tersebut juga memaparkan terjadinya pelanggaran HAM seperti penahanan, penyiksaan dan penolakan terhadap bantuan medis. Warga sipil tak bersalah dilaporkan tewas akibat pengeboman yang dilakukan secara sembarangan.
Sementara itu, pasukan koalisi menyatakan akan berusaha sekuat tenaga untuk menghindari jatuhnya korban dari warga sipil. Namun, pejabat tinggi Vatikan di Libya mengungkap hal berbeda. Mengutip sumber terpercayanya, ia mengatakan setidaknya 40 orang tewas akibat serangan udara yang dilakukan oleh pasukan koalisi di Tripoli pada hari Kamis (31/3/2011).
Di Libya kini tengah berkecamuk perang antara pasukan pemerintah Khadafi dan pasukan pemberontak yang menentangnya. PBB lantas menerapkan zona larangan terbang yang memungkinkan pasukan koalisi menyerang Libya dari udara. Operasi di Libya sekarang diambil alih oleh NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara).
(adi/nrl)
"Meskipun belum ada data korban tewas secara resmi, beberapa sumber melaporkan bahwa sekitar 1.000 orang telah tewas. Serta banyak lagi korban terluka dalam kekerasan baru-baru ini," tulis Kemlu Inggris seperti dikutip Reuters, Jumat (1/4/2011).
Laporan tersebut juga memaparkan terjadinya pelanggaran HAM seperti penahanan, penyiksaan dan penolakan terhadap bantuan medis. Warga sipil tak bersalah dilaporkan tewas akibat pengeboman yang dilakukan secara sembarangan.
Sementara itu, pasukan koalisi menyatakan akan berusaha sekuat tenaga untuk menghindari jatuhnya korban dari warga sipil. Namun, pejabat tinggi Vatikan di Libya mengungkap hal berbeda. Mengutip sumber terpercayanya, ia mengatakan setidaknya 40 orang tewas akibat serangan udara yang dilakukan oleh pasukan koalisi di Tripoli pada hari Kamis (31/3/2011).
Di Libya kini tengah berkecamuk perang antara pasukan pemerintah Khadafi dan pasukan pemberontak yang menentangnya. PBB lantas menerapkan zona larangan terbang yang memungkinkan pasukan koalisi menyerang Libya dari udara. Operasi di Libya sekarang diambil alih oleh NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara).
(adi/nrl)